Mengapa Anak Tidak Mau Sekolah
Coba dampingi si Kecil saat bersekolah
Mintalah izin pada kepala sekolah atau guru untuk bisa ikut serta dalam kegiatan belajar anak dalam beberapa hari. Dengan demikian, orang tua bisa mengidentifikasi dengan lebih baik mengenai penyebab anak tidak mau sekolah dan bisa memberikan dukungan yang tepat bagi si Kecil.
Meninggalkan Anak Secara Bertahap
Ini adalah salah satu cara yang efektif untuk mengatasi anak yang tidak mau ditinggal di sekolah.
Agar anak tidak khawatir, jangan pergi diam-diam. Anda dapat meninggalkan anak secara bertahap.
Pada minggu awal orang tua dapat menemani anak dari jarak jauh, sehingga setiap kali anak mencari mereka masih bisa melihat ibunya walaupun tidak berada di sampingnya.
Modul Matematika Gabungan Kelas 1,2,3
Bantu anak mengatasi kecemasan
Anak yang cemas cenderung mengalami stres yang berlebihan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Dengan mengatasi kecemasan, anak dapat menikmati pengalaman sekolah dan kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.
Ajarkan anak teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi sederhana untuk membantu mereka mengatasi kecemasan yang mungkin mereka rasakan.
Jika anak tak mau sekolah, Kamu sebagai orang tua perlu bekerjasama dengan guru dan pihak sekolah untuk mengidentifikasi penyebabnya. Lebih baik jangan paksa si Kecil, melainkan diskusikan dengan guru untuk mencari jalan keluar yang tepat.
Jika Kamu punya pertanyaan seputar tema diatas Kamu dapat tanyakan langsung menggunakan layanan Tanya Dokter dan buatlah jadwal secara langsung dengan menggunakan layanan Temu Dokter. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu ya.
Hari pertama sekolah pada tanggal 8 Juli dan 15 Juli 2024 selalu menjadi momen penuh antusiasme bagi banyak anak. Namun, tidak semua anak merasakan hal yang sama. Ada yang merasa cemas, takut, atau bahkan menolak untuk pergi ke sekolah.
Pertanyaan yang sering muncul di benak para orang tua adalah, "Anak tak mau masuk sekolah, wajarkah?" Artikel ini akan membahas berbagai alasan di balik ketidakmauan anak untuk masuk sekolah, apakah ini sesuatu yang wajar, dan bagaimana cara menghadapinya.
Dengan memahami perasaan dan kebutuhan anak, orang tua dapat membantu mereka mengatasi rasa takut dan membangun semangat untuk belajar di sekolah.
Gangguan perpisahan (separation anxiety)
Kondisi ini merupakan gangguan psikologis yang dapat terjadi, umumnya pada anak usia balita. Gangguan perpisahan terjadi karena anak merasa takut dipisahkan dari orang tua atau pengasuhnya, meskipun hanya sebentar saja.
Umumnya, gejala yang terlihat adalah anak menangis atau mengalami tantrum saat peristiwa perpisahan terjadi. Kondisi ini misalnya saat anak diantar ke sekolah, muntah atau sakit kepala menjelang berangkat sekolah, mimpi buruk, dan sebagainya.
Berbeda dengan gangguan perpisahan yang lebih sering terjadi pada masa balita, fobia sekolah lebih sering terjadi pada anak usia remaja. Anak yang mengalami fobia sekolah umumnya mengalami kekhawatiran terus menerus setiap kali akan berangkat dan berada di sekolah.
Hal ini tidak hanya terjadi saat anak baru mulai sekolah, melainkan terjadi selama berbulan-bulan. Akibatnya, anak yang mengalami fobia sekolah umumnya tak memiliki banyak teman dekat, dan sering bolos sekolah.
Gangguan belajar merupakan gangguan pada saraf yang menyebabkan anak sulit mempelajari hal tertentu. Ada berbagai macam gangguan belajar, di antaranya adalah:
Selain masalah-masalah tersebut, keengganan masuk sekolah juga bisa terjadi karena faktor lingkungan, misalnya anak mengalami bullying di sekolah, ada konflik dengan guru, atau adanya peristiwa tak menyenangkan yang terjadi di sekolah.
Membawa Barang Kesayangannya
Jika Anda ingin anak merasa nyaman di sekolah, masukkan benda-benda kesayangannya di dalam tas. Hal ini membuat situasi di sekolah seperti berada di rumah melalui barang tersebut.
Berilah pujian atau reward jika anak sudah mau ditinggal di sekolah tanpa ada drama di pagi hari.
Anda bisa memberikan anak pujian serta pelukan kasih sayang, atau Anda juga bisa membuatkan makanan favorit untuk disantapnya setelah pulang sekolah.
Kondisi anak yang tidak mau ditinggal di sekolah memang hal yang wajar apabila hanya terjadi sesekali. Asalkan anak semakin mudah ditinggal di sekolah.
Namun, jika terjadi terus-menerus selama setidaknya dua minggu sampai sebulan lebih, maka ini bisa jadi ada yang salah dengan kondisi anak.
Percayakanlah anak Anda kepada guru dan pihak sekolah, sebagai pengganti sosok orang tua di rumah. Ingat bahwa kepercayaan yang besar sangat berpengaruh pada psikologis anak maupun orang tua.
Semakin Anda percaya, maka anak pun akan menjadi mudah beradaptasi di sekolah. Selamat mencoba!
Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar topik ini, Anda bisa chat dokter melalui fitur Live Chat dan aplikasi KlikDokter.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi anak yang tidak mau ditinggal di sekolah, seperti:
Penyebab anak mogok sekolah
Jika anak tak mau masuk sekolah, Kamu sebagai orang tua sebaiknya tak langsung marah atau panik. Pahamilah, ada berbagai penyebab anak tidak mau masuk sekolah.
Faktornya bisa datang dari internal (gangguan pada si Kecil) maupun eksternal seperti lingkungan sekolah, guru, dan teman-teman. Penyebab internal yang sering menyebabkan si Kecil mogok sekolah di antaranya adalah:
Ini adalah hal yang sering terjadi. Terkadang si Kecil merasakan hal yang tak nyaman bisa karena sakit atau hal lain tetapi sulit mengungkapkannya pada orang tua. Ia hanya menyatakan bahwa ia tidak mau bersekolah.
Enggan sekolah karena sedang sakit umumnya hanya terjadi selama satu atau beberapa hari saja, tidak berkepanjangan.
Apa yang harus dilakukan?
Jika si Kecil tak mau sekolah, sebagai orang tua Kamu tidak perlu panik atau marah kepada anak. Ada beberapa hal yang bisa Kamu lakukan untuk membantu anak agar mau sekolah:
Penyebab anak mogok sekolah
Jika anak tak mau masuk sekolah, Kamu sebagai orang tua sebaiknya tak langsung marah atau panik. Pahamilah, ada berbagai penyebab anak tidak mau masuk sekolah.
Faktornya bisa datang dari internal (gangguan pada si Kecil) maupun eksternal seperti lingkungan sekolah, guru, dan teman-teman. Penyebab internal yang sering menyebabkan si Kecil mogok sekolah di antaranya adalah:
Ini adalah hal yang sering terjadi. Terkadang si Kecil merasakan hal yang tak nyaman bisa karena sakit atau hal lain tetapi sulit mengungkapkannya pada orang tua. Ia hanya menyatakan bahwa ia tidak mau bersekolah.
Enggan sekolah karena sedang sakit umumnya hanya terjadi selama satu atau beberapa hari saja, tidak berkepanjangan.
Membawa Barang Kesayangannya
Jika Anda ingin anak merasa nyaman di sekolah, masukkan benda-benda kesayangannya di dalam tas. Hal ini membuat situasi di sekolah seperti berada di rumah melalui barang tersebut.
Berilah pujian atau reward jika anak sudah mau ditinggal di sekolah tanpa ada drama di pagi hari.
Anda bisa memberikan anak pujian serta pelukan kasih sayang, atau Anda juga bisa membuatkan makanan favorit untuk disantapnya setelah pulang sekolah.
Kondisi anak yang tidak mau ditinggal di sekolah memang hal yang wajar apabila hanya terjadi sesekali. Asalkan anak semakin mudah ditinggal di sekolah.
Namun, jika terjadi terus-menerus selama setidaknya dua minggu sampai sebulan lebih, maka ini bisa jadi ada yang salah dengan kondisi anak.
Percayakanlah anak Anda kepada guru dan pihak sekolah, sebagai pengganti sosok orang tua di rumah. Ingat bahwa kepercayaan yang besar sangat berpengaruh pada psikologis anak maupun orang tua.
Semakin Anda percaya, maka anak pun akan menjadi mudah beradaptasi di sekolah. Selamat mencoba!
Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar topik ini, Anda bisa chat dokter melalui fitur Live Chat dan aplikasi KlikDokter.
Hari pertama sekolah pada tanggal 8 Juli dan 15 Juli 2024 selalu menjadi momen penuh antusiasme bagi banyak anak. Namun, tidak semua anak merasakan hal yang sama. Ada yang merasa cemas, takut, atau bahkan menolak untuk pergi ke sekolah.
Pertanyaan yang sering muncul di benak para orang tua adalah, "Anak tak mau masuk sekolah, wajarkah?" Artikel ini akan membahas berbagai alasan di balik ketidakmauan anak untuk masuk sekolah, apakah ini sesuatu yang wajar, dan bagaimana cara menghadapinya.
Dengan memahami perasaan dan kebutuhan anak, orang tua dapat membantu mereka mengatasi rasa takut dan membangun semangat untuk belajar di sekolah.